Sabtu, 25 Februari 2012

Wajah Indonesia dulu dilihat dari Majalah National Geographic

loading...


Majalah Natonal Geographic (MNG) merupakan majalah yang masuk dalam katagori tua.   Majalah ini  pertama kali diterbitkan pada tahun 1888 di bulan Oktober, penerbit majalah ini ada Yayasan National  Geographic yang sebelumnya dibentuk pada bulan Januari 1888. Tujuan didirikan yayasan adalah "Untuk meningkatkan  pengetahuan geografis  dan juga mempromosikan konservasi sumber daya budaya dunia,  sejarah,  dan alamnya" , serta dengan moto ''Menginspirasi  agar kita  peduli pada alam semesta'', berkedudukan di Washington DC, Amerika Serikat. Majalah ini terbit setiap bulan dengan kover dikelilingi oleh segi empat warna kuning, yang juga merupakan logo Yayasan National geographic. Selain majalah Yayasan ini juga menerbitkan berbagai buku, peta, fotografi dan film. Majalah ini sudah terbit sekitar 123 tahun, dan banyak artikel-artikel  yang telah dipublikasikan dalam majalah ini.

Karena usianya yang sudah lebih dari seratus tahun tentu kita dapat mencari artikel MNG yang memuat tulisan dan gambar-gambar yag terkait dengan situasi jaman dulu.  Situasi adat budaya sosial kehidupan penduduk pada jaman Hindia Belanda . Gambar-gambar situasi jaman dulu  banyak  kita peroleh dari arsip-arsip perpustakaan umumnya dibuat oleh orang-orang Belanda.  Untuk kali ini kita lihat pada MNG, dimana  dapat kita temui beberapa artikel dan gambar situasi adat budaya sosial kehidupan penduduk pada jaman Hindia Belanda .



Majalah The National Geographic edisi Juni 1938


Pada volume LXXIII nomor 6 bulan Juni tahun 1938 MNG memuat foto-foto tentang Hindia Belanda (Netherlands Indies : Patchwork of peoples). Volume LXXIX nomor 5 bulan Mei tahun 1941 MNG memuat artikel tentang kepulauan Maluku ( Airplanes Come to the Isles of Spice), volume LXXXIX nomor 2 bulan pebruari 1946 MNG memuat arikel tenatng Indonesia sesudah pendudukan Jepang ( The Face of Natherlands Indies) dan pada Volume XCIX nomor 1 bulan Januari tahun 1951 MNG memuat artikel tentang Republican Indonesia Tries Its Wings.Mati kita lihat isinya satu persatu.


Edisi bulan Juni tahun 1938 memuat gambar-gambar yang di buat oleh Tim Dr William Mann yang berkeliling dunia untuk mengumpulkan  berbagai jenis binatang-binatang. Untuk daerah Asia Tenggara Tim Dr Mann memliih Sumatra sebagai base camp. Daerah yang dikunjungi adalah Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Dr Mann mengagumi luas Indonesia yang melebihi Luas Amerika Serikat, jika peta Indonesia di letakkan di wilayah Amerika maka Koeta Radja ( Banda Aceh) di Sumatra akan terletak dekat dengan Portlang Oregon, Batavia (Jakarta)  berdekatan dengan Santa Fee , Makasar dengan St Louis, Sorong dengan Albany dan sebagian  Papua berada di samudra Atlantik. Gambar yang dimuat dalam MNG edisi ini adalah gambaran aktivita masyarakat setempat seperti Raja Batak dalam pakaian resmi dengan pengikutinya yang membawa payung,  seekor kerbau yang sedang berendan dalam kubangan


Gambar Raja Batak tak disebut namanya lengkap dengan pakaian resmi beserta pengikutnya,
gambar  dibawah seekor kerbau dalam kubangan



Rumah adat Minangkabau dengan atap yang mirip dua tanduk kerbau

MNG  juga memuat gambar  rumah adat Minangkabau yang dikaiti dengan cerita legenda tentang pertandingan warga masyarakat dengan kerbau yang semula dimenangi oleh warga, kemudian seekora anak kerbau yang diikat mengamuk dan berhasil mengalahkan orang-orang disekitarnya, maka banyak yang berteriak menang kerba,  menang kerbau dan dari kata tersebutlah konon masyarakat Sumtra barat menyebut dirinya Minang Kabau, dimana rumah-rumah adat pada atapnya berbentuk tanduk kerbau.


Kumpulan kerbau di pantai dan iringan pedati dimana atap pedati tetap
mempertahankan bentuk tanduk kerbau diujungnya



Suasana pasar di Bukit Tinggi terekam dengan lengkap, dimana kebiasaan wanita pada jaman tersebut membawa belanjaannya diatas kepala termasuk seekor bebek hidup. Gambar suasana pasar tersebut dengan  warga dan payung-payung besar yang menutupi pedagang, mengingat kita akan film dibawah lindungan Kaabah. Selain itu pedati khas Minang kabau terekam dimana atap pedati tersebut masih menggambarkan bentuk tanduk kerbau.


Suasana pasar di Bukit Tinggi 


Masih di pasar penjual menjajakan
 barang dagangan berupa hasil pertanian




Membawa belanjaan di atas kepala merupakan hal yang biasa
walaupun membawa  binatang hidup.



Majalah The National Geographic edisi May 1941


Edisi bulan Mai tahun 1941 memuat kisah perjalanan Maynard Owen Williams ke kepulauan Maluku atau lebih dikenal dengan kepulauan rempah-rempah.Kepulauan ini digambarkan oleh Wiliiams terdiri dari Halmahera, Boeroe dan Ceram.perjalanan William meliputi Ternate, Batjab, Boeroe terua ke Ambon dan Bandanaira. Dalam artikel juga diceritakan sejarah Magellan ( Francisco Serrao Magellan) yang hingga di Ternate dalam rangkaian keliling dunia, Magellan dianggap orang pertama yang mengarungi samudra Pacific. 



Mencuci pakaian-pakaian koleksi museum yang ada dilatar belakang




Tugu peninggalan Portugis di Ternate




Jalan yang sebelumnya merupakan aliran lava

Di Ternate Wiliam meliput peninggalan Kerajaan ternate, dimana istana Sultan telah diubah menjadi Museum. Pada gambar istana Sultan dimana terdapat orang-orang yang sedang mencuci pakaian, pakaian tersebut merupakan peninggalan Kerjaan yang kondisinya sudah sangat kotor.Di Ternate ini juga terdapat jalan yang berasal dari bekas aliran lava, yang sekarang sudah mendingin sehingga dapat dilalui kendaraan.Dalam perjalanannya William senantiasa melihat Angkatan Laut Belanda atau pesawat terbang yang melakukan patroli walaupun pada masa itu merupakan masa damai. Di Ternate juga ditemu runtuhan gerbang dari abad ke 16  yang diatasnya terdapat patung kambing, gerbang ini merupakan peninggal Portugis yang waktu itu menguasai Maluku.


Angkutan umum roda tiga di Ambon

Masuk kekota Ambon William mengomentari kendaraan umum roda tiga, yang dikatakan pasti Magellan akan bingung melihatnya, bukan melihat angkutan umum roda tiga tapi tulis lindo pada kendaran roda tiga tersebut yang merupakan bahasa Portugis yang berarti cantik/indah, padahal Portugis sudah meninggalkan Ambon 4 abad yang lalu. 


Suasan pantai di Ambon dan
 wanita Ambon yang berpose dengan  pakaian tradisional dan barat



Mengambil sagu


Angkutan tradisional di Ambon


Kemudian juga ditampilkan foto wanita Ambon pada masa itu yang berpose dengan berbagai pakaian, dimana beberapa wanita menggunakan pakaian tradisional dengan topi lebar dan lainnya memakai pakaian barat model terusan atas dan bawah lengkap dengan paying, hal ini digambarkan sebagaai kemajuan hak wanita di Maluku.Kemudian gambaran angkutan umum semi tardisional dimana masih menggunakan kerbau sebagai penggerak dan gerobak yang ditarik menggunakan ban karet yang dipompa.Angkutan ini digunakan untuk membawa orang-orang berbelanja di pasar kembali ke rumahnya.Kemudian foto seorang penduduk Ambon yang sedang mengolah  pohon sagu yang akan diambil sagu yang digunakan untuk makanan sehari-hari.  Pohon sagu yang sudah berusia lebih dari 15 tahun pohon sagu akan menghasilkan bunga tunggal yang dapat di ambil tepungnya dan hasil ini cukup untuk persediaan makanan berbulan-bulan. Sehingga dikomentari sekali gali dapat makanan setahun.


Majalah The National Geographic edisi  Pebruari 1946




Pada edisi Pebruari 1946 atau setelah Perang Dunia ke II, MNG hanya memuat foto-foto tidak ada artikel yang ditulis dan merupakan kumpulan foto yang dibuat oleh bebarapa photographer.Masih menggunakan wilayah Hindia Belanda belum menyebut Republik Indonesia. Foto-foto lebih banyak mengomentari keadaan setelah pendudukan Jepang.
Wajah penari Bali yang merupakan gambar
yang sering digunakan brosur pariwisata


Bertopi terbuat dari bambu dua wanitai ini 
mengunjung penjual tekstil di Palembang


Seeorang tukang cukur keliling lengkap dengan peralatan cukurnya
ada juga pedagang keliling lainnya seperti tukang sepatu dan sayur mayur




Angkutan roda tiga di Semarangdengan motor didepan
angkutan ini telah populer sekitar 15 tahun lalu



Stasiun Kota dan bangunan lainnya termasuk Bank Java
merupakan hadiah besar tidak hancur akibat peperangan




Sungai juga domanfaatkan untuk akitivitas warga di Batavia
mulai mencuci, mandi, angkutan



Sistem terasering/sengkaden di Jawa Barat yang berbentuk tangga-tangga
 untuk menanam padi merupakan karya enjineering yang mengagumkan
untuk pertanian sudah ada sejak abad ke empat, tampak juga jalan kereta api



Membatik dengan canting dan malam merupakan
 teknologi mencetak  asli dari Indonesia



Penjual keranjang bambu di Bandung yang sanggup
 membawa beban  puluhan pound yang hanya  memperoleh
 1 sen dari penjuannya dan tidak bisa membuat kaya



Tumpukan padi hasil panen yang  dihasilkan dari koloni orang Jawa di Sumatra




Seorang pekerja di Jawa sedang mengkuliti batang kina dari pohon kina
Jawa pernah memonopoli kina dunia


Melihat papan pengumuman dari pertunjukan sebuah opera di Semarang





Tentara Kesultanan Jogjakarta dan Surakarta sebelum dibubarkan oleh Jepang





Majalah The National Geographic edisi Januari 1951



Edisi Jabuari 1951 menceritakan awal kemerdekaan Republik Indonesia, Artikel dengan judul Republican Indonesia Tries Its wings hasil karya W Robert Moore, memulai tulisannya tentang  Republik yang masih muda yang mencoba membentangkan sayap. Garuda yang digunakan oleh Indonesia sebagai lambang Negara (garuda merupa burung yang terbuat dari emas dalam mitos tua di daerah Timur) dibandingkan dengan Ameraika yang menggunakan burung elang, dan juga motto Bhinneka Tuggal  Ika yang mempunyai arti yang sama dengan E Pluribus Unum yang digunakan oleh Amerika, juga slogan-slogan yang di gunakan pada masa kemerdekaan mirip dengan slogan slogan yang idpekikkan pada masa kemerdekaan Amerika oleh George Washington dan Abraham Lincoln seperti yang tercantum pada konstitusi Indonesia.Tapi secara fisik Indonesia berbeda dengan Amerika, tanah daratan Amerika lebih luas dari Indonesia. Terdiri dari kepulauan yang tersebar di equator dan diapit oleh Asia dan AustraliaTerdapat lebih dari 3000 pulau vulkano dan jumlah penduduk hampi 80 juta jiwa yang hamper sama dengan penduduk Jepang. Moore  sudah dua kali merencanakan terbang ke Indonesia dalam masa kurun 5 tahun yang lalu tetapi gagal karena terjadi peperangan, dan pada kesempat yang ada setelah memperoleh visa Moore terbang ke Jakarta. Banyak nama tempat  Jakarta (Jakarta sendir dulu bernama Batavia) yang diubah seperti  Buitenzorg yang menjadi Bogor, Koenigspleein menjadi lapangan merdeka. Kata merdeka ini masih sering terdengar pada masa  itu. Di Jakarta situasi saat itu rawan dengan pencurian.Barang dari pasar gelap beredar luas di Jakarta, untuk rokok Amerika di pasar gelap seharga 7,5 Rupiah sedangkan di Amerika sendiri  seharga  90 sen. Untuk harga rokok local berbeda beda setiap lokasi di Jakarta bisa berharga 40 sen, tapi di Djokja dan Bali seharga 33 sen dan di Sumtra bertambah mahal menjadi 80 sen. Setelah di Jakarta Moore terbang ke Jogjakarta ( ditulis Djokjakarta) dengan menggunakan Garuda Indonesia Airways yang dikelola oleh Belanda tapi dimiliki oleh Indonesia. Yang dicatat selama penerbangan di Indonesia adalah pemeriksaan oleh Bae Cukai di setiap bandara, saat itu Indonesia sedang mengubah bentuk dari Negara federal ke Negara kesatuan pada tanggal 17 agustus 1950. Perjalanan selanjut ke Surabaya dan terbang ke Bali (ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan). Perjalan dari Bali dilanjutkan ke Sumatra yaitu Medan, Padang dan Palembang.



Presiden Sukarno pada awal kemerdekaan Indonesia



Penabuh gamelan Bali 





Hasil Karya dari tanah liat di Bali
dimana wanita membawa barang diatas kepala sedang
 pria menggunakan pundaknya


Sabung ayam yang masih banyak dijumpai di Bali


Masyarakat sekita danau Toba beramai-ramai ke pasar di Prapat 
menggunakan kapal, Bis dan berjalan


Aneka sayur mayur yang dijual dipasar Bukit Tinggi


Sado berkuda poni menunggu di pasar Bukit Tinggi


Kapal beratap yang meramaikan sungai Musi di Palembang


Istri petani yang bergembira membawa hasil pertanian 
untuk dijual di tepi danau Toba











3 komentar:

  1. GAMES KARTU ONLINE TERBESAR DI ASIA
    - JURAGANQQ -
    MENYEDIAKAN 7 PERMAINAN KARTU TERFAVORIT
    BANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG
    GABUNG SEKARANG
    MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
    - CASHBACK 0.3%
    - REFFERAL 15%
    - JACKPOT !!
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RB
    - BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
    - PLAYER VS PLAYER
    - FAST PROSES !
    - CS ONLINE 24 JAM
    JuraganQQ

    BalasHapus
  2. Thankyou banyak. sangat membantu tulisan saya

    BalasHapus