Minggu, 14 Oktober 2012

Tram Yang Diganti Bis Kota

loading...
Perkembangan kota Batavia (Jakarta) juga memerlukan alat transportasi masal, jika pada perkembangan awal kota Batavia hanya seputar kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, kemudisn berkembang dengan kawasan baru Weltevreden (sekitar Istana Negara) hingga ke selatan Meester Cornelis (Jatinegara). Untuk keperluan pergerakan warga kota Batavia Pemerintah membuat angkuatan masal yaitu tram.Mulai dari tram berkuda menjadi tram uap dan terakhir tram listrik.



Gerbang Amsterdam pada saat dibangun mempunyai tembok
samping karena tram berkuda tidak dapat melewati lorong
 gerbang tersebut, maka tembok samping tersebut dibongkar.
Sehingga tram berkuda dapat lewat dari samping
gerbang utama tersebut.



Tram uap menggantikan tram berkuda
 melintasi depan balai kota




Tampak tram listrik melintasi jalan Gajah Mada
depan Hotel Des Indes (sudah dibongkar menjadi Duta Merlin)


Tram tersebut dikelola oleh Bataviasche Tramweg Maatschappi yang beroperasi tahun 1869, Tram, yang saat itu dihela oleh seekor kuda. Operasi Tram kuda digantikan oleh Tram uap pada tahun 1882 oleh Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij (NITM) dan kemudian operasi Trem listrik pada tahun 1899 oleh Batavia Electrische Tram Maatschappij (BETM). Dikemudian hari kedua perusahaan Trem tersebut ahirnya bergabung menjadi BVM (Bataviasche Verkeers Maatschappij) tahun 1930.



Lajur tram yang melintas depan kantor balai kota
( Museum Fataillah)



Lajur tram yang melalui gedung Harmonie 
(sudah dibongkar menjadi gedung Sek Neg)

Tram yang melintas di Harmonie ke 
arah JalanMajapahit


Lajur tram yang melintas jalan Veteran

Peringatan untuk penumpang agar tidak
mengeluarkan anggota tubuh dari dalam gerbong

Rite tram yang ada  yaitu :
  1. Rute 1
  2. Stasiun di pintu Gerbang Amsterdam menuju Stadhuisplein (Taman Fatahillah) – Nieuwpoort Straat (Jalan Pintu Besar Utara dan Selatan) – Molenvliet West (Jalan Gajah Mada) – Harmoni
  3. Rute 2
  4. Rute ini merupakan lanjutan dari rute 1. Dari Harmoni - Rijswijk (Jalan Veteran) - Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal) - Pasar Baru - Senen - Kramat - Salemba - Matraman - Meester Cornelis (Jatinegara)
  5. Rute 3
  6. Dari Harmoni menuju Tanah Abang - Kampung Lima Weg (Sarinah) – Tamarin Delaan (Jalan Wahid Hasyim) – Kebon Sirih – Kampung Baru (Jalan Cut Mutia) – Kramat
  7. Rute 4
  8. Rute ini merupakan cabang dari Rute 3. Dari Harmoni menuju Istana Gubernur Jenderal (Istana Merdeka), Koningsplein (Medan Merdeka) - Stasiun Gambir - Tugu Tani - Kampung Baru (Jalan Cut Mutia)

(sumber Wikipedia)
Sebetulnya ada rute lagi yaitu dari jalan Gajah mada ke Sawah Besar, dan arah Senen.



Rute tram jika dilihat 
kondisi Jakarta sekarang


Setelah kemerdekaan Tram tersebut diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan dikelola oleh Jawatan Kereta Api bagian Tram, dan BVM dinasonalisasi. Pada tahun 1954 BVM berganti nama menjadi Perusahaan Pengangkutan Djakarta atau PPD. Setelah itu penduduk Jakarta mulai diperkenalkan angkutan bis kota.