Rabu, 12 November 2014

Nama komponen dari jam kuno/mekanik

loading...
Barang-barang kuno yang sering dibahas dalam blog atau situs berbahasa Indonesia adalah sepeda kuno, uang kuno atau gambar-gambar/foto kuno. Saya belum menemui blog/situs Bahasa Indonesia yang menerangkan masalah jam kuno. Situs luar yang membahas masalah horologic atau ilmu menghitung waktu banyak sekali ditemukan, yang ditampilkan mulai dari alat ukur waktu jaman dulu hingga jaman sekarang. Diskusi masalah jam kuno juga bisa ditemukan. yang ditampilkan tidak banayk, kita harus bayar untuk mengetahui lebih lanjut atau harus menjadi anggota yang tentu saja harus membayar biaya keanggotaan tersebut. Situs yang sering saya kunjungi adalah NAWCC atau National Association of watch and clock Collector atau situs British Horological Institue. untuk buku-buku atau keperluan komponen jam biasanya saya membeli di Timesavers atau Merrits. ebay situs yang menarik juga untuk mencari komponen jam bekas, umumnya Ebay dari UK banyak menjual komponen-kompenen jam kuno bekas atau mesin jam/movement yang sudah tidak bekerja atau masih bekerja tapi tidak lengkap. Untuk meningkatkan ketrampilan saya dalam hal bongkar pasang jam, saya membeli mesin-mesin jam tersebut.

Untuk tulisan blog saya kali ini adalah nama-nama komponen dari jam kuno, nama ini tetap dipertahankan dalam bahasa Inggris. Apa manfaatnya mengetahui bagian nama komponen jam ? Minimal kalau ada komponen yang rusak kita tahu namanya serta dapat mencari penggantinya dan jika membaca artikel atau buku tentang jam kuno tahu apa yang dimaksud.

Face clock dan hand clock

Bagian depan jam yang terdapat angka dan merek jam disebut face clock sedangkan untuk jarum jam disebut hand clock. cara hand clock tersambung ke mesin jam terlebih dahulu yang dipasang adalah jarum pendek atau hour hand, pangkal jarum ini bundar sehingga dapat diputar-putar tanpa pengaruh ke mesin jam, dengan demikian jarum poendek tersebut dapat langsung disesuai dengan keinginan kita. Untuk jarum panjang pangkalnya berbentuk huruf I, berhubungan langsung dengan mesin jam, memutar jarum panjang berlawanan arah putara jam tergantung disain dari mesin jam tersebut. sebaiknya tidak dilakukan. Hand clock ini supaya tidak lepas pada ujungnya ada mur kecil (nut hand clock) atau ada juga yang menggunakan semacam paku kecil (taper pin clock)



face clock 


Hour Hand (jarum pendek)
Minute hand (jarum panjang)


sambungan hand clock ke movement



Penggerak Utama 

Penggerak jam kalau sekarang batere atau listrik tapi umtuk jam kuno penggeraknya adalah per/mainspring atau pemberat/weight. untuk mainspring ada dua jenis yaitu hole end dan loop end. Untuk loop end mainspring terbuka hany tersambung ke arbor dan ujung lain tersambung ke bagian movement.


penggerak mainspring hole end



mainspring terhubung ke batang baja untuk memutar/menggulung mainspring


mainspring dengan loop end





penggerak dengan weight
Supaya mainspring atau wieght tidak berbalik arah setelah diputar maka dibuat penahan putar balik atau ratchet dan pegas penahan ratchet yang disebut click spring. jadi mainspring atau weight hanya dapat berputar satu arah.



Penahan gerak balik



Roda gigi  jam

Ada dua jenis sistem roda  penggerak pada jam yaitu dengan menggunakan empat roda gigi atau lima roda gigi. Bagian roda pada jam teridi dari pivot bagian yang masuk ke plat movement, kemudian roda gigi kecil disebut pinion, kemudian roda gigi besar (jenisnya berbeda-beda) yang disebut wheel, poros  tersebut dinamai arbor. 



Bagian dari roda gigi 


Jam yang menggunakan empat roda gigi




Jam yang menggunakan lima roda gigi


Roda gigi utama (Main Wheel) satu poros dengan penggerak utama jam(Mainspring atau weight). Roda gigi ini tersambung ke roda kedua (second wheel) melalui roda gigi kecil yang disebut pinion.Untuk sistem empat roda gigi second wheel menjadi center wheel. Center wheel adalah bagian roda gigi yang tersambung ke hand clock.Kemudian tersambung ke third wheel dan atau fourth wheel, Roda gigi terakhir adalah escape wheel.  Escape wheel ini merupakan bagian dari pengatur perputara jam. Ujung dari ecape wheel  tersambung ke pendulum atau ke balance wheel (hairspring).
bagian center wheel



Sistem kerja jam penggerak utama weight dan pengatur jam pendulum



Pendulum dan hairspring

Escape wheel tersambung ke sistem pendulum


Bagian crutch penghubung ke escape wheel


pendulum tergantung pada suspension spring
menlalui pendulum leader


pendulum leader menyatu ke crutch melalui
crutch loop

Ssistem pendulum berayun


Escape wheel tersambung ke sistem hairspring
Penggunaan hairspring pada umumnya untuk jam yang sering dibawa-bawa seperti jam tangan, weker atau jam pada kapal/kendaraan bergerak yang tidka dapat dilakukan pada jam dengan menggunakan pendulum.







Kamis, 04 September 2014

Menelusuri Waterlooplein

loading...

Lapangan Banteng (Waterlooplein / Paradeplaat / Leeuwinplaats / Waterloo Square / Parade Square / Lioness Square)


Kapan lapangan Banteng / Waterlooplein mulai dimanfaatkan sebagai tempat aktivitas ? Saya tidak menemukan catatan tentang itu. Perkembangan Waterlooplein tidak terlepas dari dimulai pengembangan daerah Weltevreden, tidak jelas siapa yang mendisain tata letak bangunan di Weltevreden.

Menurut catatan yang dibuat Dirk Teeuwen, lapangan Banteng dari tahun 1800 sampai tahun 1960 lebih dimanfaatkan sebagai kegiatan militer seperti parade/baris berbaris (jadi sering disebut parade square) dari pada kegiatan umum, baik pada masa kolonial maupun masa kemerdekaan. Dulu disekitar lapangan Banteng terdapat rumah panglima perang Belanda semula berada di lokasi Gereja Katedral, karena rumah tersebut dijual ke yayasan Gereja maka rumah dinas Panglima perang Belanda dipindahkan yang sekarang disebut jalan Pejambon. Selain itu disekitar Lapangan Banteng terdapat barak militer dan juga Rumah Sakit Militer. 

Pada tahun 1828 dibangun sebuah monumen di lapangan ini yang berupa tugu dan diatas tugu tersebut terdapat singa yang disebut Nederlandse leeuw. Monumen ini didirikan untuk memperingatkan kekalahan Prancis yang waktu itu dipimpin oleh Napoleon di sebuah desa yang bernama Waterloo di Belgia. Dengan keberadaan monumen dengan singa diatas tersebut maka lapangan ini juga disebut lapangan singa. Karena bangunan tiang lebih besar namun kurang praporsional dengan Sang Singa hingga sering dijadikan bahan lelucon dengan sebutan 'seekor pudel berdiri di atas sebuah keju dari Edam' Monumen ini dibongkar pada jaman pendudukan Jepang.









Tugu Singa dengan latar belakang Gereja Katedral 









Tugu Singa dengan latar belakang gedung Departemen Keuangan 





Berpose didepan Tugu Singa 






Tugu Singa ditengah pohon-pohon 






Selain monumen Singa disekitar Waterlooplein ada juga Monumen yang dibangun untuk mengenang Mayor Jenderal Michiels. Terdapat di persimpangan ujung timur Pejambon/Willems Laan dan sisi barat Waterlooplein. Dibangun antara tahun 1853-1855. Monumen ini sudah dihancurkan selama pendudukan Jepang atau segera setelah kemerdekaan.


Andries Victor Michiels, lahir di Maastricht (Nederland), 23 April 1797.  Pada tahun 1817, bertolak ke P. Jawa dan sangat berperan saat penindasan pemberontakan rakyat di Cirebon. Karena keberaniannya, tanggal 19 Agustus 1818 pangkatnya dinaikkan menjadi Kapten. Dalam Perang Diponegoro kariernya terus meningkat, sehingga 8 Mei 1827 pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor.

Setelah Perang Jawa, ia dipindahkan ke Sumatra Utara menjadi ajudan Gubernur Jendral Van den Bosch tanggal 22 Februari 1831.  Tahun 1838 ditugaskan sebagai Gubernur Sipil dan Militer di Sumatra Barat. 


Tanggal 8 Februari 1849, diangkat menjadi Komandan KNIL, sambil menunggu kedatangan Pangeran Bernard van Seksen Welmar Eisenbach yang menjabat Panglima Tertinggi dari Negeri Belanda. Sebagai komandan KNIL, memimpin Ekspidisi II ke Bali untuk menumpas pemberontakan di sana, dan mencapai banyak kemenangan. Namun pada saat penyerangan di Bali tepatnya di Bivak ia gugur, ketika laskar Bali dari Kerajaan Klungkung menyergapnya tanggal 25 Mei 1849. Untuk mengenang keberanian dan jasa-jasanya, pemerintah Belanda mendirikanMonumen Michiels di pojok Waterlooplein, Batavia. Saat ini makam dan nisannya dapat dijumpai di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat.



Monumen Michiels dengan latar belakang gedung departemen Keuangan 



Monumen Michiels dengan latar belakang gereja Katedral 




Monumen Michiels dengan latar belakang gereja Katedral 




pemandangan waterlooplan dan  paleis van Daendels
tampak menara gereja katedral
kartu pos keluaran   G Kolff & Co


Rabu, 18 Juni 2014

Cara Mengganti Per Utama Pada Jam Mekanik

loading...
Perhatian jika anda bekerja dengan mainspring jam gunakan selalu kaca mata perlindung (goggles) bukan kaca mata biasa dan gunakan sarung tangan perlindung yang agak tebal. Keamanan kerja lebih diutamakan.





Kadang-kadang walaupun per jam masih utuh perlu diganti jika kondisi elastisitasnya sudah lemah, hal perlu dilakukan agar jam dapat beroperasi sesuai dengan disain waktu pembuatan. Ada beberapa cara untuk mengganti per tersebut anatar lain mengunakan tangan atau menggunkan alat bantu.

Menggunakan tangan

Cara ini sangat berbahaya perlu latihan khusus dan tenaga yang cukup untuk menahan per tersebut. Cara ini banyak dijumpakan pada tukang jam di Indonesia. Kemungkinan terjadi cidera sangat besar umumnya per menghantam tangan. Pada video ini Dayma1 mengaku sudah melakukan selama 40 tahun. Video dapat dilihat pada link sebagai berikut : http://www.youtube.com/watch?v=UQcy8PP8SIs atau pada video yang sudah didownload.







Mengganti per yang tidak menggunakan barel

Mengganti per menggunakan alat bantu relative tidak terlalu berbahaya, masalahnya alat bantu tersebut sangat mahal diatas Rp 3 juta. Video mengganti per yang tidak menggunakan barrel dapat dilihat pada  link berikut : http://www.youtube.com/watch?v=4DynGappomM atau pada video yang sudah didownload.




Mengganti per yang menggunakan barel

Video mengganti per yang tidak menggunakan barrel dapat dilihat pada  link berikut  http://www.youtube.com/watch?v=qz3YHjXJM0I  atau pada video yang sudah didownload.









Rabu, 05 Maret 2014

Bali Topless

loading...


Wanita Bali pada jaman dulu tidak menutup bagian atas tubuhnya, catatan tentang wanita Bali yang tidak menutup bagaian atasnya dapat ditemukan dalam tulisan Margaret Wiener tentang Breast,(un)dress, and Modernist desires in Balinese- Tourist encounter. Wiener menuliskan berdasarkan pengalam dokter jerman. 


Gambar klasik tentang Bali Wanita dengan dada terbuka dan membawa beban diatas kepalanya 

Pada tahun 1920 seorang dokter Jerman bernama Greoger Krause menuliskan pengalamannya di Bali selama 18 bulan, dituliskan dalam buku yang diterbitkan di Jerman pada tahun 1920. Dituliskan oleh Kruger bahwa wanita Bali umumnya cantik, bahu yang lebar bergaya ketimuran dan membawa beban diatas kepalanya. otot-otot dadanya yang kuat sehingga membentuk buah dada yang indah. Pakaian yang digunakan sebuah sarung segiempat kamben/wastra yang membungkus dari pusar ke kaki.Ada rangkaian bunga yang digunakan untuk perlengkapan pakain dan ikatan kain melilit ditubuhnya seperti ikat pinggang berwarna seperti kuning merah atau hijau. Bagian atas tubuhnya dibiarkan telanjang, ada anggapan mengenakan jaket dapat dianggap sebagai wanita murahan. Laki laki Bali juga menggunakan kamben dan seperti wanita juga membiarkan dadanya terbuka. Hal ini dilakukan hanya untuk kegiatan rutin sehari-hari. 

Berpakaian tradisional lengkap dengan dada terbuka

 Krause menuliskan juga bahwa wanita bali menutupkan dada mereka dengan kain tenun ketika memasuki pura, puri  atau rumah-rumah orang Eropa. Jadi ada dua cara berpakaian wanita atau pria bali ketika untuk kegiatan rutin atau untuk ke pura/puri. Kebiasaan wanita Bali yang tidak menutup bagian dadanya merupakan hal yang menarik dalam brosur pariwisata (sejak dulu Bali memang tujuan wisata) selalu menampilkan gambar atau tulisan tentang hal tersebut. 
 Perkembangan jaman secara pelahan-lahan wanita Bali mulai menutup bagian dada. Wanita Bali mulai menutup dada perubahan sosial terjadi dengan membiarkan dada terbuka sama saja seperti menanggalkan pakaian.  Berdasarkan catatan tertulis pada tahun 1955 pertanyaan orang di luar Bali, ketika membicarakan pulau Bali adalah apakah betul wanita-wanita Bali telah menutup dadanya? 


Iklan BH bermerek Bali

Kondisi wanita Bali yang tidak menutup dadanya ternyata memberikan ide bagi sebuah perusahaan di Amerika untuk memberikan nama Bali pada BH yang dibuatnya. Dengan menggunakan slogan Keindahan buah dada wanita Bali yang terbentuk karena kebiasaan mengangkat beban di atas kepala, dapat diperoleh wanita lain secara mudah  dengan menggunakan BH merek Bali. 
Tapi sekarang berbeda jika dulu wanita Bali membiarkan dadanya terbuka, maka sekarnag turis-turis wanit di Bali membiarkan dadanya terbuka.


Mengapa harus memakai BH merek Bali

Kamis, 23 Januari 2014

Menelusuri Nordwijk

loading...






Hotel Des Galeries masih polos tanpa menara-menara
di atas hotel.


 Hotel Des Galeries

Hotel Des Galeries yang sampai sekarang masih ada dengan nama Hotel Melati. dibangun tahun  1930 hasil kerjasama antara Cuypers dan A.F. Dijkstaal. Hotel tersebut dirancang oleh EGH Cuypers, arsitek terkemuka di Hindia Belanda. Posisi bangunan berada di sudut pertemuan Molenvielt dan  Noordwijk


Simpang Harmonie masih berdiri hotel Wisse
gambar menghadap  ke barat


Gambar diatas pemandangan sekitar Harmoni tahun 1890   bangunan diujung adalah Eigen Hulp Toserba pertama di Batavia. disebelah kanan  pertemuan  Molenvielt (Hayam Wuruk) dan Nordwijk (Juanda) ada banguan Hotel Wisse. Pinggiran kanal ciliwung masih ada jalur hijau juga ada tempat berupa anak tangga yang menuju sungai untuk penduduk melakukan kegiatan mencuci dan mandi.

 
 Perkembangan simpang Harmonie
bandingkan dengan gambar diatas

Di sekitar Harmoni sudah berdiri Bank Tabungan
atau Postspaarbank



ENLVM

Pemandangan sekitar harmoni yang terus berkembang, Eigen Hulp masih berupa gedung satu lantai tapi di Noordwijk sudah ada tambahan gedung baru  digunakan sebagai ENLVM (Eerste Nederlandse Levensverzekering Maatschappij) dan jalan pinggiran kanal Ciliwung  sudah mempunyai talud.

Urutan bangunan mulai dari ujung barat Noordwijk adalah Toko Bonefaas yang ada disamping Hotel Des Galeries yang merupakan toko yang menjual pakian anak-anak dan bayi, tidak nampak dalam gambar-gambar di atas, kemudian De Tabaksplant Tobacco Toko yang menjual tembakau dan perlengkapannya pada gambar ada  bangunan  dengan bagian muka atas  berberntuk segi tiga selanjutnya Toko es krim Maison Coesel Terhalang gedung ENLVM (Eerste Nederlandse Levensverzekering Maatschappij) sebuah perusahaan asuransi jiwa yang bagian atas mempunyai kubah kemudian Toko tembakau dan rokok Anton Jusman dan kantor perwakilan Kodak.


 Perkembangan simpang harmonie  terdapat gedung 
baru yang di tempatkan Perusahaan Asuransi 
Dordrecht gambar menghadap ke timur 




 FB Smits Encadrementen merupakab toko penjilidan 
buku dan pembuatan bingkai


NILLMIJ

Levensverzekering  Maatschappij "Dordrecht" sebuah perusahaan asuransi jiwa yang berpusat di Belanda. kemudian perusahaan asuransi ini diambil alih pada tahun 1919 oleh NILLMIJ (kemudian Ennia dan AEGON). The NILLMIJ ("Nederlandsch-Indische Levensverzekering- en Lijfrente-Maatschappij") adalah sebuah perusahaan asuransi di Hindia Belanda dan memiliki cabang di Belanda. Setelah nasionalisasi  hanya aktif di Belanda. Operasi di Indonesia diganti dengan nama "PT Asuransi Jiwasraya". (Sumber Wikipedia)
Perusahaan NILLMIJ didirikan pada tahun 1859 oleh C.F.W. Wiggers dari Kerchem, bekerja sama dengan Bank Java. Kesuksesannya di Hindia Belanda karena keterkaitan dengan pemerintah. Monopoli ini berakhir pada tahun 1883, ketika perusahaan asuransi lain diizinkan di koloni.
NILLMIJ berada pada bangun gedung perkantoran arsitektural di Hindia Belanda.




Gedung NILLMIJ dengan keindahan arsitekturnya
berada pada simpang gang Thibault





 Biara Santa Maria terletak pada sebelah kanan,
gambar diatas mengarah ke Harmoni

Gedung Santa Maria

Pada tahun 1853 Mgr. Petrus Maria Vrancken berhasil membeli sebuah rumah gedung besar berlantai 2 dan berhalaman luas di Noordwijk no. 29  seharga 30.000 gulden.  Tempat ini sangat strategis karena letaknya berseberangan dengan Istana Gubernur Jendral yang merupakan pusat pemerintahan. Pada tahun 1854  Mgr. Petrus Maria Vrancken  kembali ke Eropah. Di sana beliau mencari dukungan kepada Mgr. Peredis, Uskup Roermond dan menyempatkan mengunjungi Biara Ursulin di Sittard, Belanda. Kepada pimpinan Biara Ursulin di Sittard itu, beliau menyampaikan obsesinya dan meminta tenaga sukarelawati dari Suster Ursulin untuk misinya, yaitu mendirikan pusat pendidikan di tanah Jawa. Ternyata permintaan Monseignur itu disambut dengan sangat antusias oleh para suster Ursulin Komunitas Sittard.  Pada tanggal 7 Februari 1856  para missionaris ini mendarat di pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia, langsung diajak menuju Gedung besar berlantai 2 dan berhalaman luas yang terletak di Noordwijk 29 yang memang telah dipersiapkan oleh Mgr. Vrancken sejak tahun 1853 untuk dijadikan Biara dan pusat pendidikan.   Maka sejak Tanggal 7 Februari 1856, di Noordwijk 29 atau sekarang Jl.Ir.H.Juanda 29 menjadi awal berkaryanya Suster Ursulin di Indonesia.



Biara (groote klooster) Santa Maria  terletak pada
sebelah kanan gambar  mengarah ke Harmoni


Gedung Santa Maria (groote klooster)


Toko buku G Kolff &co merupakan toko buku terbesar
berada di daerah Noordwijk deretan dengan Biara Santa Maria
Gambar ini menghadap ke barat dari Harmoni


Kolff & Co

Perusahaan penerbitan dan Toko buku Kolff & Co dimiliki oleh Gualtherus Johannes Cornelis Kolff merupakan perusahaan penerbit dan toko buku terbesar di Hindia Belanda, Sebetulnya, Kolff datang belakangan karena pemilik perusahaan ini semula bernama Willem van Haren Noman. Tahun 1850,  Kolff tiba dari Holland dan bergabung dengan Noman. Tahun 1858, Noman kembali ke Belanda, maka selanjutnya Kolff sendirilah yang menjadi pemegang perusahaan. Toko bukunya bermula dari sebuah ruangan sewaan kecil di Jl. Pintu Besar Selatan, Selain itu mereka juga mempunyai toko buku di Noordwijk (Jl. Juanda) yang dekat dengan pusat pemukiman di selatan, juga beberapa cabang di seluruh Jawa.
G. Kolff & Co merupakan penerbitan yang aktif, menjadi promotor penerbitan surat kabar perintis Java Bode (1850) dengan cabang di Semarang (de LocomotiefJ dan Surabaya (Het Soerabaiasch Handelsblad), meluncurkan Bataviaasch Nieuwsblad (1885). Pemerintah juga memberikan kontrak untuk mencetak bandrol (surat jaminan) bagi pemungutan cukai tembakau (1932). Selain itu juga pemasok utama buku pendidikan di Hindia Belanda dan produsen kartu pos bergambar terbesar di Batavia. Kartu pos ini memberikan gambaran penting tentang topografi Batavia pada dua dekade pertama abad XX. Perusahaan ini bertahan hingga lebih dari satu abad, kini sudah tak ada lagi.




Toko buku Kolff dilihat dari arah barat






Bangunan disebelah kanan dari gambar adalah penjahit pakaian pria M de Koning tahun 1902, kemudian NHM Nederlandsche Handel-Maatschappij perusahan dagang Belanda merupakan kantor cabang. Kantor pusat NHM ada didepan stasiun kota,  disebelah kirinya adalah onderling Hulp departemen store tahun 1885





kantor KPM yang berada di Noordwijk
dilihat dari arah timur


Koninklijke Paketvaar Maatschappij

KPM atau Koninklijke Paketvaar Maatschappij,  perusahaan pelayaran yang mempunyai kedudukan di  Amsterdam, perusahaan perkapalan utama di Hindia dari tahun 1891 sampai akhir masa kolonial. Didirikan pada tanggal 12 Agustus 1888.  Pada bulan Juli 1890 juga membuka kantor di daerah Kali Besar Batavia. Kemudian KPM mendirikan kantor pusatnya di Noordwijk.



Pasar Baroe

Pasar yang berdiri pada masa kolonial ada tiga yaitu pasar Glodok, pasar Tanah Abang dan pasar Senen. Pada pengembangan kota Batavia dibuat kota baru diselatan yang disebut Weltevreden disinilah dibuat pasar untuk memenuhi warga Weltevreden yaitu pasar Baroe. pasar ini memang pasar khusus untuk melayani warga kelas atas yang tinggal di Weltevreden. Letak pasar Baroe di ujung jalan Noodwijk.



Pasar Baroe sekitar tahun 1940