Rabu, 05 Maret 2014

Bali Topless

loading...


Wanita Bali pada jaman dulu tidak menutup bagian atas tubuhnya, catatan tentang wanita Bali yang tidak menutup bagaian atasnya dapat ditemukan dalam tulisan Margaret Wiener tentang Breast,(un)dress, and Modernist desires in Balinese- Tourist encounter. Wiener menuliskan berdasarkan pengalam dokter jerman. 


Gambar klasik tentang Bali Wanita dengan dada terbuka dan membawa beban diatas kepalanya 

Pada tahun 1920 seorang dokter Jerman bernama Greoger Krause menuliskan pengalamannya di Bali selama 18 bulan, dituliskan dalam buku yang diterbitkan di Jerman pada tahun 1920. Dituliskan oleh Kruger bahwa wanita Bali umumnya cantik, bahu yang lebar bergaya ketimuran dan membawa beban diatas kepalanya. otot-otot dadanya yang kuat sehingga membentuk buah dada yang indah. Pakaian yang digunakan sebuah sarung segiempat kamben/wastra yang membungkus dari pusar ke kaki.Ada rangkaian bunga yang digunakan untuk perlengkapan pakain dan ikatan kain melilit ditubuhnya seperti ikat pinggang berwarna seperti kuning merah atau hijau. Bagian atas tubuhnya dibiarkan telanjang, ada anggapan mengenakan jaket dapat dianggap sebagai wanita murahan. Laki laki Bali juga menggunakan kamben dan seperti wanita juga membiarkan dadanya terbuka. Hal ini dilakukan hanya untuk kegiatan rutin sehari-hari. 

Berpakaian tradisional lengkap dengan dada terbuka

 Krause menuliskan juga bahwa wanita bali menutupkan dada mereka dengan kain tenun ketika memasuki pura, puri  atau rumah-rumah orang Eropa. Jadi ada dua cara berpakaian wanita atau pria bali ketika untuk kegiatan rutin atau untuk ke pura/puri. Kebiasaan wanita Bali yang tidak menutup bagian dadanya merupakan hal yang menarik dalam brosur pariwisata (sejak dulu Bali memang tujuan wisata) selalu menampilkan gambar atau tulisan tentang hal tersebut. 
 Perkembangan jaman secara pelahan-lahan wanita Bali mulai menutup bagian dada. Wanita Bali mulai menutup dada perubahan sosial terjadi dengan membiarkan dada terbuka sama saja seperti menanggalkan pakaian.  Berdasarkan catatan tertulis pada tahun 1955 pertanyaan orang di luar Bali, ketika membicarakan pulau Bali adalah apakah betul wanita-wanita Bali telah menutup dadanya? 


Iklan BH bermerek Bali

Kondisi wanita Bali yang tidak menutup dadanya ternyata memberikan ide bagi sebuah perusahaan di Amerika untuk memberikan nama Bali pada BH yang dibuatnya. Dengan menggunakan slogan Keindahan buah dada wanita Bali yang terbentuk karena kebiasaan mengangkat beban di atas kepala, dapat diperoleh wanita lain secara mudah  dengan menggunakan BH merek Bali. 
Tapi sekarang berbeda jika dulu wanita Bali membiarkan dadanya terbuka, maka sekarnag turis-turis wanit di Bali membiarkan dadanya terbuka.


Mengapa harus memakai BH merek Bali