Selasa, 14 Agustus 2012

Selamat Hari Raya

loading...

Kamis, 09 Agustus 2012

Rejbewijs diganti SIM

loading...

Kapan mobil pertama kali masuk ke Indonesia ? Dalam buku Engineers of happy land: technology and nationalism in a colony disebut bahwa mobil pertama yang ada di Netherlands Indies adalah Benz auto dimiliki oleh *Susuhunan Pakubuwana X *(1866-1939) raja di Kasunan Surakarta mobil tersebut tiba di Surakarta tahun 1894 dan pemilik mobil kedua adalah konsul Swiss di Batavia ( Jakarta). Mobil benz yang dimilik oleh Pakubuwanan X adalah jenis victori. Berapa harga mobil tersebut ? konon Pakubuwana X membeli dengan harga 10.000 Gulden. Tidak jelas apakah Gulden Netherland atau Gulden Netherland Indies. Kalau di lihat di Wikipedia besar 1 gulden sama dengan 604,8 mgram emas. kondisi ini dipertahankan sampai tahun 1925. Untuk nilai 10.000 Gulden diasumsikan bahwa yang digunakana adalah Gulden netherland maka nilai setara emasnya adalah sebesar 6048 gram. Harga emas tahun 2012 saat ini adalah sebesar Rp 570.000 per gram. Maka akan didapat nilai 10.000 Gulden pada tahun 1894 setara dengan Rp. 3.447.360.000 sekita 3,5 Milyar rupiah. Kalau sekarang harga mobil super mewah untuk tipe tertentu sekitar 3,5 M adalah mobil Rolls Royce, Jaguar atau Porsche. Pada saat sekarang tentu saja ada orang Indonesia sanggup membelinya.


Mobil Benz  mobil yang sejenis ini yang dibeli oleh 
Paku Buwono X



Tampak mobil Benz berada dibelakang kereta Kencana 
di Keraton Surakarta, dimana mobil ini 
sekarang berada?


Sebuah majalah mingguan Inggris memuat berita penyerahan mobil 
Daimler Benz di Surabaya

Kemudian siapa yang mengemudikan mobil tersebut ? dan bagaimana dengan bahan bakar minyak yang digunakan ? Konon yang menjadi sopir adalah seorang tentara Belanda yang disewa oleh Paku Bowana X. Untuk bahan bakar minyak ini saya belum mendapat pola distribusi minyak pada jaman itu tapi sebagai seorang sultan/Raja Surakarta tentu tidak sulit untuk memperolehnya. Minyak pertama kali ditemukan di Sumtra oleh perusahaan Royal Dutch pada tahun 1885Jadi sudah ada minyak di wilayah Hindia Belanda waktu itu. 

Ya yang foto gimana koq foto ibu sepotong
berpose didepan mobil diperkirakan tahun 30/40 an
saya tidak tahu jenis mobil ini


Berpose danganmobil lagi, kalau tidak salah mobil jenis 
Dodge tahun 50/60 an ada gambar sejenis dibuku
clasic American cars

Kalau ini didepan stasiun kota (dulu suka disebut Beos)
masih sepi kendaraan



Lalu lintas di alun-alun Bandung
sudah cukup ramai 




Perkembangan selanjut mobil-mobil Amerika mulai banya masuk ke Hindia Balanda, Pada bulan Mei 1927, sebuah pabrik baru dibuka oleh General Motors di Tanjung Priok, pelabuhan Batavia. sesudah itu tahun 1928,  5.732 Chevrolet meninggalkan pabrik menuju pasar di Hindia Belanda, Singapura, Malaya, dan Siam. Pada tahun 1939, ada 51.615 mobil di Hindia Belanda , 37.500 dari mereka di Jawa, 7557 di Batavia, 4945 di Bandung, dan 657, misalnya, di wilayah Jepara-Rembang, tempat Kartini tinggal. Mobil di koloni, tentu saja, kebanyakan dimiliki oleh orang Eropa.


 Dengan banyak mobil yang beredar di Hindia Belanda maka muncul masalah baru yaitu kecelakaan lalu lintas. Dalam tiga bulan pertama tahun 1928, misalnya, di Surabaya, ada 524 kecelakaan lalu lintas yang serius, 42 persen dari mereka yang disebabkan oleh mobil, 23 persen oleh kereta api atau trem, 17 persen sepeda motor. Di antara pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan, 11 persen orang Eropa, 6 persen Cina dan Arab. Sebanyak 83 persen penduduk asli.




Buku petunjuk mengikuti ujian rijbwijs


isi buku yang berisikan tanya jawab



Jenis Rijbwijs terdiri dari A, B dan C




Tanya jawab masih bersifat umum 


Kapan ijin mengemdu kendaraan pertama kali ? Ternyata pertama kali yang mengeluarkan ijin mengemudi adalah pencipta kendaraan yaitu Karl Benz, yang mobilnya dibeli oleh PakuBuwana X. Di Eropa sendiri baru awal abad 20 mengeluarkan ijin mengemudi. Kemungkinan penerapan ijin mengemudi di Hindia Belanda tidak terlalu lama setelah penerapan di Belanda .Ijin mengemudi pada jaman Belanda disebut rejbewjis, rejbewijs ini ada A, B dan C yang mengacu pada ijin mengemudi jenis kendara sama seperti sekarang ada Surat Ijin Mengemudi (SIM) A,B dan C. Sampai tahun 70 an pun masih banyak orang yang menggunakan istilah rebewjis untuk menyebut SIM.